Sosial Media Fever |
Mungkin ini disebabkan dengan banyaknya tumpukan pekerjaan serta job yang musti dirampungkan, walau rampung namun berbuah "meriang" serta berimbas pada menurunnya kinerja ke angka "nol". Ini menyebabkan saya musti cuti serta menghindari mendekati barang-barang elektronik seperti Laptop dan HP (saya merasa pusing jika didekat 2 benda ini). Pernah saya meriang tapi masih membuka laptop (tangan gatel untuk ngenet) untuk kerja. Namun ketika ketahuan, istri saya marah sekali; dia menaruh Laptop dan Smartphone saya kedalam kotak dan menguncinya....!!!
"Selama kamu belum sembuh dilarang kerja..!!!" itu katanya saat galaknya kumat.
Walau marah saya tahu benar bahwa dia mencintai saya, dengan sabar dia merawat , mengambilkan kompres, menyuapi makan dan menyiapkan segala kebutuhan kala saya sakit. Disaat sakit saya sudah tidak ingin apa-apa lagi, hanya 1 yang saya inginkan yaitu sembuh. Saya menyesal sekali kenapa waktu itu saya tidak mendengarkan istri saya untuk meluangkan sejenak istirahat kala sudah lama bekerja, dan memang pada dasarnya saya ini yang "ndablek" (baca ngeyel, baca keras kepala), sifat arogan akibat "keprofesionalan kerja" ini lah yang menjadi biang kerok, mata saya menatap laptop 5-6 jam tanpa berhenti dan tidak jarang malah lupa makan..!!!!
Malam itu istri saya menyuapi saya dan memberikan obat untuk saya minum dan setelahnya men-tato bagian punggung saya menyerupai "tulang ikan" (baca : kerokan). Ini sudah 3 hari dan sepertinya agak mendingan; untuk sekian kali saya mengucapkan terima kasih padanya, diapun hanya menganguk pelan.
Setelah di-tato; saya tidur lelap, sangat lelap sekali dari isyak sampai subuh. Dan alhamdulilah sekarang saya sudah sehat lagi sehingga pagi itu saya bisa salat subuh berjamaah bersamanya.
Selesai salat subuh, saya kembali berbaring dan sembari memperhatikan istri saya; oh tuhan saya lihat wajahnya dia tampak lelah dan saya lupa bahwa saya telah merepotkannya padahal saya tahu dia sendiri juga repot karena kondisinya yang sedang hamil yang mustinya butuh banyak istirahat.
"makasih ya say, selama sakit sudah ngurusin abang..." kata saya
"hu uh..." jawabnya
"abang nggak merepotkan kan?" tanya saya
"hu uh..." jawabnya sama sambil tetap menutup mata,
"kok jawabnya gitu," tanya saya lagi
"soalnya sekarang saya yang gantian meriang bang....." jawabnya sambil membelakangi saya dan mengambil selimut untuk menutupi kakinya yang kedinginan pagi itu..
"ah yang bener?" saya kaget, sambil memegang keningnya
"ah nggak panas, biasa saja, jangan nakut-nakutin ah say" tanya saya lagi cemas
"maksudnya meriang merindukan kasih sayang suamiku sayang....!!!!" jawabnya ketus
Oalahhhh, ternyata....ha ha,
ya begitulah, pagi itu anda bisa menebak apa yang setelahnya terjadi...
hahahahahaha.. lucu banget nih.. semoga cerita setelahnya tidak di post disini..
ReplyDeleteoh itu tidak bisa tidak bisa....
Deletewkwk, ceritanya seru bang, kalo boleh usul, cerita selanjutnya segera dipost mas ^^
ReplyDeleteoh tidak, silahkan ditebak sendiri yah..
DeleteApa Mas? Saya ga bisa nebak nih cerita selanjutnya.... :P
ReplyDeletesyukurlah kalo dah sembuh
yah kacow nih ujung2nya jadi kayak mas Rawins...saru!:D
ReplyDeletehehe.. Gokil bnget
ReplyDeleteada sambungannya nggak kang ?
ReplyDeletepada menantikan cerita bersambungnya. :D
ReplyDeletekomentar saya close....tidak bersambung
ReplyDeletecerita selanjutnya...gak ikutan nebak ahhh..
ReplyDeleteternyata habis meriang ya sob....
ReplyDeletesama donk :)
wah sama nih :)
ReplyDelete