"Selamat ya mas acaranya sukses...", senyum simpul diraut wajah pimpinan tertinggi cukup membuat kami bertiga sebagai penyelenggara project bisa bernafas dengan lega, ternyata hasil kerja kami tidaklah sia-sia. Saya menyebutnya kami bertiga, karena project yang dilaksanakan di kota seluas 1,3 Kilometer persegi ini, memang hanya bertiga; iya saya tidak bercanda.....hanya bertiga; saya dan 2 rekan saya.
Dalam ruangan berukuran 16 meter persegi itu; saya masih benar-benar ingat, ketika para pimpinan di tiap cabang berkumpul dan dibawah komando pimpinan tertinggi bermaksud ingin melaksanakan project tahunan. Beliau berkata "siapa yang mau jadi pimpinan project....." tak seorangpun menjawab, tak terkecuali juga saya.
Seperti halnya kawan yang lain, saya juga bungkam dan kebungkaman ini ternyata membuahkan keputusan dimana pimpinan tertinggi harus menunjuk beberapa dari kami yang hadir untuk ditawari jadi pimpinan project.... namun lagi lagi, tak ada yang mau termasuk juga saya..hhhhhh; seperti biasa saling tunjuk tunjuk dan tunjuk.....
"Event ini harus ada,,," begitu katanya.
Matanya menyapu seluruh ruangan dan mendapati beberapa diantara kawan-kawan seperjuangan menunjuk saya, dengan alasan bla..bla..bla. Diujung kalimat sang pimpinan tertinggi fokusnya mulai tertuju ke saya.."gimana mas, diantara kawan-kawan banyak yang menunjukmu, apakah mas bersedia ...???"
Otak saya mulai berfikir keras mempertimbangkan penawaran beliau, namun hati saya gregetan; setahu saya banyak yang lebih hebat dari saya, namun mereka hanya diam? padahal mereka lebih kompeten daripada saya....!!!!
Entah setan apa yang membuat akal didalam otak saya ini tiba-tiba saja mampu mengencangkan urat dan otot di kepala ini menganguk mengiyakan..... dengan entah sejak kapan mulut dan lidah saya begitu kompak lancang dan menantang sambil berkata "baik saya terima tapi dengan syarat, jika syarat ini dipenuhi maka saya bersedia menjadi pimpinan project.."
"apa syaratnya ?" lanjut beliau, dan entah hanya perasaan saya saja, semua pandangan kawan-kawan seakan-akan tertuju ke saya... dengan sedikit keberanian saya berucap "siapapun yang saya tunjuk untuk menjadi patner kerja pada project ini harus mau..." semua yang ada dalam ruangan diam, saya tidak tahu diamnya mereka entah setuju atau tidak, namun saya bisa anggap mereka setuju apalagi sang pimpinan tertinggi juga "sudah mengetok palu".
"oke mas, karena semuanya diam semuanya sudah saya anggap setuju, sekarang dibuat strukturnya ayo ditunjuk siapa saja...." lanjutnya
"Tidak sekarang pak, esok saya akan beritahu tahu siapa-siapa saja orangnya...." Timpal saya
2 hari setelahnya, pimpinan tertinggi kami terhenyak disaat saya menyampaikan bahwa hanya 2 orang saja yang saya jadikan patner dan saya juga menyampaikan dalam melakukan project ini dengan cara berbeda yaitu cara saya. Semula beliau agak ragu, namun setelah kami jelaskan panjang lebar akhirnya beliau mengerti dan mempersilahkan kami untuk melanjutkan.
Setelahnya kamipun menjalankan project ini, semuanya berjalan dengan lancar sampai suatu saat kawan saya bertanya; "kenapa sih musti mereka yang kamu pilih ?"
Setelahnya kamipun menjalankan project ini, semuanya berjalan dengan lancar sampai suatu saat kawan saya bertanya; "kenapa sih musti mereka yang kamu pilih ?"
Menyadari bahwa diri ini banyak kekurangan
Mungkin sekilas aneh, kalau memang punya banyak kekurangan kenapa musti menyanggupi untuk menjadi project leader? ya.. mungkin saya tidak akan sanggup jika patner project ini ditentukan oleh orang lain yang kadang punya pemikiran heterogen apalagi jika ini terjadi diambil atas dasar voting,.... oleh karenanya saya mengajukan syarat menunjuk 2 kawan yang menurut pengamatan saya sangat hebat dan mampu menutupi kekurangan saya begitu pula sebaliknya. Semasa menjalankan project ini, walaupun saya sedikit tahu kelemahan mereka, tak pernah sekalipun saya membocorkan kekurangan saya. Namun seperti yang saya bilang, mereka itu adalah orang-orang hebat, pada suatu kali salah seorang diantara mereka kemudian menyadari bahwa saya adalah orang yang "teledor" ha ha ha, dengan sigap dia mampu menutupi segala keteledoran saya...
Alasan Geografis
Mungkin ini alasan yang sepele, namun saya menyadari betul bahwa akan ada banyak hal unpredicted yang akan muncul, dugaan saya memang benar; mulai dari pergantian venue, pembengkakan cost, internal complain dsb yang akhirnya kami harus membuat rapat "mendadak" berkali-kali untuk menentukan sikap/tindakan dengan cepat dan akurat. Kedekatan geografis tempat tinggal mereka berdua dengan saya membuat kami begitu fleksibel bertemu dalam kadar sering.
Dedikasi, Kompetensi & Bertanggung Jawab
Saya sangat mengenal 2 kawan saya ini, dedikasi pada pekerjaannya sangatlah luar biasa. Dalam kondisi hujan yang sangat lebat, 2 orang kawan saya ini menjalankan tugas memenuhi short-deadline yang sudah saya tetapkan dengan baik, mereka mengantarkan properti yang diperlukan sampai ke ujung daerah... Salah seorang diantara mereka juga tak dinyana berhasil mensinkronkan antara correction system & individual record yang menghasilkan individual record system correction dengan system merging yang apabila diaplikasikan menghasilkan efisiensi waktu dan biaya; "ah iya, saya tidak salah pilih....mereka berdedikasi dan punya kompetensi".
Saling Percaya
Kalau anda berfikir saya ini selalu kaya akan ide brilliant; anda tidak sepenuhnya benar, kalaupun itu ide memang benar-benar ada, tidak sedikit orang yang ternyata kurang mengerti dengan gumpalan ide yang ada di otak saya yang kadang sukar diterjemahkan, entah karena saking brillian saya atau mungkin malah sebaliknya lidah saya ini kadang tak cukup lihai untuk menterjemahkannya dalam bentuk kata-kata. Ujung-ujungnya ada yang menganggap bahwa ide ini aneh dan lucunya sama sekali tak pernah terbesit bagaimana jika hal buruk yang terjadi atas kemungkinan gagal?.. Kala saya menerima project ini, isi otak saya seakan-akan mulai dipenuhi oleh lembar lembar ide logis dan mulai memfungsikan otak sebagai kalkulator mengkalkulasi semua the risk sehingga dalam waktu singkat memunculkan proyeksi dengan tingkat kegagalan rendah. Ini adalah sort-term project sehingga tim yang saya pilih haruslah benar-benar mempercayai saya 100% untuk meminimalisir internal conflict dengan harapan ide dan penerapan project ini mampu terealisasi dengan baik.
Mungkin tidak perlu saya ceritakan sejarah yang terukir setelahnya; dengan segenap kekurangan yang ada, target benar-benar tercapai bahkan melebihi jauh dari expektasi kami.... dan yang mengharukan adalah 2 kawan saya mampu berkontribusi dengan baik tanpa mengeluh...sama sekali tanpa mengeluh...
Add Note :
.....Mohon maaf jika dalam Pelaksanaan Project ini ada yang kurang berkenan dan menganggap ini adalah strategi aneh, jauh dalam lubuk hati yang paling dalam saya hanya ingin mendedikasikan diri ini untuk turut BERKONTRIBUSI di tempat saya bekerja demi kepentingan bersama, strategi aneh ini saya adopt dari buku "Blue Ocean Strategy" dan walau tidak ada yang dirugikan secara materiil tetap saja saya mohon maaf jika terlihat agak "memaksa"... tapi mungkin jika anda membaca kisah inspiratif "Dahlan Iskan semasa di PLN" pasti sangat mengerti mengapa hanya sedikit orang yang dilibatkan......
sangat menginspirasi...
ReplyDelete