Monday, September 21, 2009

Si Bocah dan Idul Fitri

Hore....kata pertama yang terlontar dari mulutnya ketika malam takbir tiba. sambil tetap memegang cangkir minumannya si bocah itu berteriak kegirangan, "ah besoklah saatnya!!!!". Aku tidak tahu arti dari kata-kata yang dilontarkannya tapi melihat senyumnya di malam takbir itu cukup membuatku merasa nyaman ternyata bukan aku satu-satunya orang yang merasakan kemenangan di malam itu.

Paginya hampir semua umat muslim melaksakan salat IEDUL FITRI, Masjid itu begitu penuh dan bahkan sangat penuh, masa yang sangat indah bahkan mungkin ini adalah masa yang paling indah karena semua orang berjejal menuju RUMAH KEBAIKAN!!!!.Eh aku melihat bocah itu lagi dalam penuh sesak dia mengikuti gerakan salat orang-orang dewasa disekitarnya, sungguh lucu, dia memakai peci kecil dan sesekali ternganga seakan-akan berfikir "kenapa orang-orang dewasa melakukan hal yang aneh ya?".

Selesai salat kami semua berhamburan kerumah masing-masing dan saling bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga. Sore itu aku melihat bocah itu lagi, bocah itu datang ke rumah beserta orang tuanya, betapa sopannya bocah ini dia langsung menuju ke orang tua yang ada di tempat kami dan menciumi tangan mereka!!!!!. Weewww....didikan yang luar biasa!. Sesekali saya mengamati kedua orang tuanya, ada perasaan salut kepada mereka, jadi ingat pepatah "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya".

Hari sudah beranjak senja, tampaknya keluarga muda ini berniat untuk pulang, si bocahpun kembali bersalaman lagi, dan walau tak tampak jelas tapi aku mendengar dia bilang "maaf lahir batin", dan sampai detik ini akupun kembali berdecak kagum!!!.

Tapi setelah itu ada hal aneh terjadi, setelah menciumi tangan, sibocah ini menengadahkan tangan sambil berkata "angpaunya mana?"....sesaat kami saling berpandangan dan selang kemudian meledaklah tawa kami...ha,,ha, sambil tetap tertawa sang bapak mengeluarkan selembar uang sepuluh ribuan dan berkata "jangan lupa ditabung ya...."

Si Bocah sumringah, tapi sangat berbeda dengan kedua orang tuanya, kelihatannya mereka agak sedikit malu...saya yakin dalam hal ini mereka tidak pernah mengajarinya untuk berlaku seperti itu, hanya sepertinya lingkungannya saja yang sering memberikannya uang sehingga akhirnya jika ada yang tidak memberinya maka dia akan memberanikan diri untuk meminta...

Semoga sorakan girang "ah besoklah saatnya",bukanlah bermakna "ah besoklah saatnya dapat angpau banyak" tapi "ah besoklah saatnya untuk lebarannn" dan angpau hanyalah "bonus" yang didapatkan dari bersilaturahmi.

Huff..masa kecil yang sungguh indah, masa itu masa yang sudah terlupakan olehku,...MINAL AIDIN WAL FAIZIN KAWANs, MAAF ATAS SEGALA KESALAHAN!!!

Salam Hangat

4 comments:

  1. orang tua berperan penting dlm menempa sifat anak dr sejak dini,dr cuplikan diatas kita bisa belajar banyak ttg bagaimana kita harus mengarahkan anak kita suatu saat nanti kalo kita udh punya anak....

    thx infonya...nice artikel :)

    ReplyDelete
  2. tulisan ini mengingatkan masa kecil,..tp dulu ga pake minta2 kang,..dikasih sukur, engga ya biasa aja..//nice post kang!!

    ReplyDelete

Para Pembaca yang baik, mohon meninggalkan pesan agar saya dapat mengunjungi anda balik,

Followers