
Sorenya aku membawa kue itu pulang, ternyata bapak dan ibuku menyukai. Rasanya manis katanya..sambil memakannya ibuku menyimpan lilin yang bertuliskan 26, entah mau diapakan aku juga tida tahu.Kalau aku melihat cara mereka makan roti itu ada rasa suka di wajah orang tuaku, sekilas aku melihat doa yang tersirat dari senyum mereka,doa penuh harapan dan kebaikan atas si pemberi roti..
Sore itu tiba-tiba Listrik padam dan kami kebingungan mencari penerangan, hanya 2 lampu yang ketemu. 2 Lampu ini dipakai di kamar mandi dan ruang tengah. Hari makin larut, sehingga aku balik ke kamarku dan beranjak tidur,walau kamarku gelap tanpa penerangan tapi mataku sulit terpejam. AKu masih memikirkan si-dia, Keinginan bertemu dengannya sangat kuat, tapi karena suatu hal aku harus maklum..kadang-kadang aku merasa bahwa cintanya belum bisa menerangi hatiku sepenuhnya.
Tiba tiba pintu kamarku terbuka dan ibuku membawa sebuah lilin bertuliskan 26, sambil berkata "aku lupa kalau kamu punya lilin, pakai ini biar kamarmu terang". Sambil menaruhnya dimejaku, ibuku-pun berlalu pergi..
ah pusinggggg....mikirin si-dia,suatu saat pasti akan bertemu,pasti!!!!!karena dia selalu meyakinkanku hari itu akan tiba..yah gak apa-apa lah...walaupun aku merasa bahwa cintanya belum bisa menerangi hatiku sepenuhnya tapi paling tidak lilin ultah itu bisa menerangi seluruh kamarku..ha..ha
No comments:
Post a Comment
Para Pembaca yang baik, mohon meninggalkan pesan agar saya dapat mengunjungi anda balik,