Sunday, December 29, 2013

Gumpalan Harapan dalam Sebuah Bungkusan Paket

Malam itu saya beserta istri saya membungkus beberapa pesanan baterai andromax yang akan kami kirimkan kepada buyer kami, mulai dari Baterai Andromax E860, baterai Andromax C , baterai Andromax I dan beberapa barang lainnya. Mulanya saya membungkusnya sendirian, namun ketika pesanan barang mulai banyak, istri sayalah yang kemudian melakukan pekerjaan ini.

Malam itu saya mendapatinya agak cemberut dan sayapun memulai pembicaraan,

"Bunda kenapa? kok mukanya ditekuk?" tanya saya dengan rasa ingin tahu

"Ayah, kenapa sih ayah jualan baterai Andromax ini? bukannya ayah sudah punya pekerjaan lain yang margin-nya lebih besar dari ini?" sahutnya

"Oh... sebenarnya sih iseng saja, tapi setelah tahu bahwa banyak orang yang mengalami kasus seperti ayah (review saya di blog), sekalian aja ayah jualan itung-itung bantu orang lain dan ibadah gitu.." jawab saya.

"maksudnya ibadah ?" selidiknya

"jadi gini, Kalaupun kita bekerja niatnya adalah nyari duit, ujung-ujungnya duitnya habis juga kan?, kenapa nggak diniatin saja ibadah? kalaupun duitnya ujung-ujungnya juga habis, tabungan akherat kita nambah tho?" jawab saya*

"iya sih yah, tapi kenapa ayah nolak kalau ada yang pesan baterai andromax lebih dari 3?, ayah lebih memilih menerima pesanan 1-2 barang saja, ribet bungkusinnya tahu? lagian untungnya juga sama..." sahutnya kembali 

cukup lama saya terdiam, tidak menjawab pertanyaannya....kemudian saya mulai melanjutkan pembicaraan,

"eh bunda, ngomong-ngomong bunda suka didoain sama sedikit orang atau banyak orang?" tanya saya

"banyak orang doooong....." sahutnya panjang sambil tersenyum.

"bagusss,,,,,, pernahkah bunda merasa bahwa dalam setiap bungkusan paket yang bunda lipat itu ada gumpalan harapan orang-orang yang betul-betul membutuhkan bantuan?" sahut saya

"Coba cermati, apa yang akan mereka panjatkan pada tuhan ketika harapan mereka terkabul..tak lain dan tak bukan adalah rasa syukur dan doa kebaikan bagi orang-orang yang telah membantunya" lanjut saya

istri saya terdiam, tidak lagi protes.. saya tidak tahu apa yang dipikirkannya, namun yang jelas  "kerutan cemberut" tak lagi terlihat dan berganti dengan guratan cekung keatas dikedua ujung bibirnya.

Catatan Kaki :
Ketika kebanyakan orang berpikiran tentang kerja "untung" , tak sedikit dari mereka yang malah "buntung", sayangnya tidak banyak orang yang berfikir untuk kerja sekaligus "ibadah"; padahal selain dapat gaji,
Tuhan menjanjikan berbonus pahala yang "melimpah ruah"

* quote contekan dari inspirator sebelah

2 comments:

  1. Subhanallah yaa mas..
    jadi kerja itu mesti diluruskan niatnya, yaitu ibadah karena Allah.
    Kalau gitu menuntut ilmu/belajar/kuliah juga mesti diluruskan yaa mas niatnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kurang lebih begitulah mbak, terima kasih atas kunjungannya

      Delete

Para Pembaca yang baik, mohon meninggalkan pesan agar saya dapat mengunjungi anda balik,

Followers